Logo WhatsApp
diposkan pada : 02-06-2024 06:23:20

Makna dan Hikmah

 Berkurban merupakan salah satu ibadah yang memiliki tempat istimewa dalam Islam. Ibadah ini dilakukan setiap tahun pada Hari Raya Idul Adha, di mana umat Muslim di seluruh dunia menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Salah satu tafsir yang memberikan pemahaman mendalam tentang berkurban adalah Tafsir Ibnu Katsir, yang menguraikan aspek historis, makna, dan hikmah dari ibadah ini. Artikel ini akan membahas perspektif Tafsir Ibnu Katsir mengenai berkurban serta beberapa hadis yang mendukungnya.

Perspektif Tafsir Ibnu Katsir tentang Berkurban

Menurut Ibnu Katsir, berkurban memiliki akar sejarah yang kuat, dimulai dari kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Nabi Ismail AS. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anaknya sebagai ujian ketaatan. Ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail siap menjalankan perintah Allah dengan penuh kepasrahan, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Quran, Surah As-Saffat ayat 102-107:

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersamanya, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar'."

"Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), Kami memanggilnya: 'Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu'. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kisah ini menunjukkan betapa besar ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah. Dari peristiwa inilah, umat Muslim dianjurkan untuk berkurban sebagai simbol pengorbanan dan ketaatan.

Makna dan Hikmah Berkurban

Ibnu Katsir menegaskan bahwa berkurban bukan hanya sekedar menyembelih hewan, tetapi lebih kepada makna spiritual yang mendalam. Beberapa hikmah berkurban yang dijelaskan dalam tafsirnya antara lain:

  1. Menghidupkan Sunnah Nabi Ibrahim AS: Ibadah kurban mengingatkan kita pada ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Hal ini menjadi teladan bagi umat Muslim dalam menunjukkan ketaatan kepada Allah.

  2. Meningkatkan Rasa Syukur: Dengan berkurban, umat Muslim diajak untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Hewan kurban yang disembelih kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan, mempererat tali persaudaraan dan kepedulian sosial.

  3. Menghapus Dosa: Dalam hadis riwayat Tirmidzi disebutkan bahwa darah hewan kurban yang pertama kali menetes adalah penghapus dosa bagi orang yang berkurban:

    “Tidak ada amalan yang dilakukan anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah daripada mengalirkan darah (menyembelih kurban). Sesungguhnya hewan itu nanti akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban itu mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah sebelum darah itu menyentuh bumi. Maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)

  4. Mendekatkan Diri kepada Allah: Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Hajj ayat 37:

    "Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya..."

    Ayat ini menegaskan bahwa yang paling penting dalam ibadah kurban adalah niat dan ketakwaan, bukan sekadar aspek fisik dari penyembelihan hewan.

Kesimpulan

Berkurban dalam perspektif Tafsir Ibnu Katsir tidak hanya merupakan ritual tahunan, tetapi sebuah ibadah yang sarat dengan makna dan hikmah. Melalui berkurban, umat Muslim diajarkan untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS, mensyukuri nikmat Allah, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Hadis-hadis yang mendukung ibadah kurban menekankan pentingnya keikhlasan dan ketakwaan dalam menjalankan ibadah ini. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ibadah kurban untuk meningkatkan ketaatan dan keikhlasan kita kepada Allah SWT.

 

Author : M. Husaeni, M,Ag